Inilah 10 Makanan Khas Purworejo Yang Wajib Dicoba

Hai Gaes,

Sudah jalan dan jajan kemana hari ini?

Aku sedang kangen berat pada kampung halamanku, nih. Yah, meskipun baru sebulan yang lalu pulang kampung, tapi rasa rindu terus saja membuncah. Namanya juga tanah kelahiran, ya. Sampai kapanpun akan selalu dirindukan.


Image result for alun alun purworejo
 
Nah, ngomong-ngomong soal kampung halaman, aku punya sesuatu yang menarik untuk ditulis. Oh iya, sudah tahu kan dimana kampung halamanku? Yups. Purworejo. Meski hanya sebuah kota kecil, Kabupaten Purworejo memiliki banyak potensi yang layak diperhitungkan. Siapa sangka di kota yang berjuluk kota pensiun itu banyak tokoh-tokoh Nasional yang lahir di sana. Sebut saja WR. Supratman, Jenderal Ahmad Yani, Sarwo Edhie Wibowo dan banyak lagi. Tak hanya itu, Purworejo juga memiliki potensi lain di bidang pertanian hingga peternakan yang tak bisa dipandang sebelah mata. Potensi lainnya adalah kuliner khas nya yang masih bertahan hingga kini. 

Sebenarnya Purworejo memiliki banyak makanan khas yang enak. Tapi kali ini aku pilihkan 10 makanan yang wajib kalian coba bila berkunjung ke Kabupaten Purworejo.

Apa saja? Cekidot, gaes!

Clorot 


Clorot ini sejenis jajanan yang terbuat dari campuran tepung beras, santan dan gula jawa. Makanan ini dibungkus menggunakan janur yang dibentuk melilit berbentuk mirip terompet dan panjang. Cara memakannya unik yaitu dengan mendorong bagian bawah clorot hingga clorot muncul di ujung atas. Jadi kalian nggak perlu membuka lilitannya. Oh iya, Clorot ini berasal dari Kecamatan Grabag, sebuah kecamatan yang terletak di sebelah barat daya kota Purworejo. Kalian musti nyobain, gaes.

Gebleg Bumbu


Salah satu makanan yang paling aku cari kalo sedang pulang kampung adalah gebleg. Gebleg adalah penganan yang terbuat dari tepung singkong (pati singkong) yang dibumbui bawang putih kemudian dibentuk seperti gelang rantai. Rasanya mirip dengan aci goreng dari Bandung. Penganan yang memiliki citarasa gurih ini biasanya dijual di pedagang gorengan. Kalian bisa langsung menyantapnya setelah digoreng. kalo aku sih lebih suka gebleg dengan tambahan bumbu kacang (bumbu pecel) sebagai pelengkapnya.

Lanting


Salah satu makanan ringan yang hampir selalu ada di meja warga Purworejo adalah lanting. Cemilan gurih dan renyah yang terbuat dari pati singkong ini juga menjadi salah satu oleh-oleh khas Kabupaten Purworejo. Kalau dulu lanting hanya memiliki satu rasa, seiring perkembangan jaman kini lanting memiliki banyak varian rasa. Ada rasa pedas manis, jagung bakar dan balado. Kalau favoritku sih, tetap rasa bawang. Karena awet dan bisa disimpan dalam waktu lama, lanting ini sering dijadikan buah tangan warga Purworejo yang akan kembali ke perantauan. Aku termasuk sering membawa lanting sebagai oleh-oleh. Semacam pengobat rindu pada kampung halaman.

Cenil



Saat kecil, setiap hari Minggu Ibu selalu mengajakku pergi ke pasar tradisional. Yang paling aku suka ketika ikut ke pasar adalah Ibu tak pernah lupa membelikan cenil untukku dan adik-adik. Tahu nggak, pedagang cenil langganan Ibu bahkan masih berjualan hingga sekarang, loh. Cenil ini dibuat dari pati singkong yang dibentuk, diberi warna, direbus kemudian diberi parutan kelapa dan saus gula jawa (kinca). Cenil juga makanan favoritku.

Jenang Krasikan



Jenang krasikan juga menjadi salah satu makanan khas Purworejo yang bisa dipilih untuk dijadikan oleh-oleh. Jenang ini terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan santan dan gula merah. Jenang krasikan ini berbeda dengan jenang lain yang cenderung lembut. Tekstur jenang krasikan khas Purworejo ini sedikit kasar. Tekstur dari beras ketan yang disangrai dan ditumbuk kasar inilah yang membuat citarasa jenang krasikan menjadi berbeda dengan yang lainnya. Kalian akan menemukan jenang krasikan ini di pusat oleh-oleh. Biasanya jenang ini dibungkus dengan plastik berukuran sedang. Rasanya legit banget, gaes.

Kue Lompong


Biarpun warnanya hitam, tapi kue yang satu ini rasanya legit banget lho, gaes. Kue lompong adalah sejenis kue basah yang berbahan dasar lompong atau batang daun talas yang dilumatkan. Lompong inilah yang memberikan warna hitam pada kue lompong. Lompong kemudian dicampur dengan tepung ketan, tepung merang dan gula. Sedangkan untuk isi kue lompong adalah kacang tanah yang ditumbuk dan rasanya manis. Kue lompong ini memiliki ciri khas dibungkus dengan daun pisang yang sudah kering (klaras). Kue lompong ini juga wajib kalian coba, gaes.

Sate Winong



Sate kambing khas Winong ini sepintas sama dengan sate kambing pada umumnya yang menggunakan daging kambing muda. Yang membedakan sate Winong dengan sate kambing lain adalah bumbunya. Kalau di tempat lain sate dibumbui kecap manis dengan irisan bawang merah dan cabai rawit, sate Winong dibumbui dengan kecap buatan sendiri. Bumbu sate itu dibuat dari rebusan gula jawa dengan perpaduan rempah-rempah yang memiliki rasa khas kemudian ditambah cabai rawit yang diuleg, irisan bawang merah dan daun jeruk nipis. Rasanya? Khas banget. Tak lengkap rasanya bila berkunjung ke Purworejo tanpa mencicipi sate Winong ini, gaes.

Dawet Ireng



Kalian pernah melintas daerah selatan dan melihat penjual dawet ireng di sepanjang jalan? Kalau iya, artinya kalian sudah memasuki wilayah Kabupaten Purworejo. Dawet ireng kini tak hanya dikenal di Kota Purworejo saja, tetapi telah merambah ke berbagai kota. Dawet ireng yang berasal dari Kecamatan Butuh ini memiliki ciri khas berupa cendol (dawet) yang berwarna hitam dengan santan dan sirup gula jawa. Warna hitam dawet berasal dari abu jerami yang dibakar. Jangan khawatir, pewarna alami itu aman dikonsumsi kok.

Kupat Tahu



Mungkin kalian bisa menjumpai kupat tahu di daerah Magelang, tetapi kupat tahu Purworejo memiliki rasa berbeda. Perbedaannya terletak pada bumbunya. Bila ditempat lain kupat tahu berbumbu kacang, lain hal nya dengan kupat tahu Purworejo. Kupat tahu Purworejo berbumbu kecap atau kuah yang terbuat dari rebusan gula jawa dan rempah-rempah. Mirip dengan bumbu sate Winong. Rasanya? Istimewa.

Kue Satu

Kue satu. Mungkin kalian bertanya-tanya mengapa kue tersebut dinamakan kue satu bukan kue dua atau tiga? Belum diketahui secara pasti sih, kenapa kue yang terbuat dari kacang hijau yang disangrai dan ditumbuk ini dinamakan kue satu. Kue yang memiliki nama lain Kue Kroya ini bisa dijumpai sebagai sajian saat hari besar seperti lebaran. Kue ini hanya menggunakan tepung kacang hijau sebagai bahan utamanya dan hanya ditambah gula pasir, air, dan perasa vanila sebagai campurannya. Kue satu ini bisa juga sebagai teman minum teh, loh.

Nah gimana gaes, tertarik untuk mencicipi makanan khas kampung halamanku? Ayo, wisata kuliner ke Purworejo!

 

Komentar